"Gimana sih caranya jadi kayak kakak"

"Aku juga mau diundang - undang ke event - event"

"Aku mau dong dapet makeup gratissss"

Ini pertanyaan yang sering aku dapatkan selama aku jadi blogger or beauty influencer, khususnya ketika aku baru update foto produk baru atau foto di beauty event di Instagram. Aku seneng dengan pertanyaan ini, karena aku berfikir mereka benar - benar mau punya pencapaian (minimal) seperti yang aku capai.

Tapi, setelah aku jawab panjanggg lebar tentang gimana caranya, gimana perjalanannya aku bisa bekerjasama dengan brand, onlineshop, dll. Udah dong, itu message cuma dibaca aja. Even say "Oke" aja ngga, boro - boro ada kata - kata berterima kasih. Bzzzzzz.

Ternyata ya begitulah gambaran anak muda jaman sekarang yang mau dapet ini itu tapi ngga mau usaha, ngga perduli sama proses dan perjuangan awalnya kayak apa. Jadi, aku merasa punya tanggung jawab moral untuk sharing kalau semua itu butuh proses, ada usaha, ada kemauan, ada komitmen, ada kesabaran dan juga ada kejujuran didalamnya.

Dan thank God aku berkesempatan untuk dengar sharing dari wajah - wajah cantik diatas ini. Mereka adalah orang - orang yang sering muncul di feed Instagram, dengan puluhan ribu follower selalu bertambah setiap harinya. Awesome!

Dan aku seneng banget karena perasaanku baru kali ini aku hadir di acara yang diselenggarakan oleh brand makeup, tapi apa yang disharing bukan tentang produk mereka secara spesifik tapi lebih ke edukasi untuk kita para 'beauty junkie' tentang bagaimana mengupgrade Instagram kita supaya follower kita makin nambah dan mungkin juga suatu saat nanti kita bisa punya follower sebanyak mereka.

Sayang rasanya kalau apa yang aku terima dari mereka ngga aku share ke kalian. Tapi sebelumnya aku mau say THANK YOU SO MUCHHHHH untuk mba Nina yang cantik dan imut - imut hihihihi dan juga untuk Polka Cosmetic yang sudah menyelenggarakan acara seperti ini. Mwah.

Graduated Makeup Artist

Pertama kali aku tau Allysa Hawadi ini saat aku cari - cari MUA untuk pernikahanku tahun lalu. Salah satu MUA yang aku suka hasil makeupnya adalah karyanya Allysa, tapi sayangnya aku menikahnya di Sumatera jadi aku harus cari MUA yang tinggal di Medan huhu.

Tapi aku ngga berhenti kepo kepoin Allyssa, karena waktu itu Allysa sharing tentang pernikahannya yang akan diselenggarakan di tanah kosong yang bersebelahan dengan rumahnya. Coba deh lihat di Instagramnya @allyssacandi. Ngga kebayang gimana si tanah kosong yang lantainya gerudukan dan banyak puingnya itu bisa jadi kerennnnnn bangetttt. Prewedding, bajunya, makeupnya, dekorasi, sampai ke souvenirnya juga ngga lepas dari perhatian aku hihihihi.

Aku ngga pernah menyangka kalau Allyssa punya cerita dan perjuangan panjang sebelum bisa sampai seperti sekarang. Dulu ternyata Allyssa ngga suka dengan sekolah, ngga suka dengan segala hal yang harus dicapai di sekolah. Seperti pada umumnya ya, kita harus masuk sekolah bagus, lalu harus rangking, harus lulus S1, S2, dll.

Thank God, Allyssa punya orang tua yang mengerti keadaannya dan mulai mencari tau tentang passion Allyssa sebenarnya. Ngga banyak orang tua seperti ini yang open minded kalau sukses bukan hanya punya title dibelakang nama, tapi seniman juga bisa sukses. Semoga tulisan ini juga bisa membuka pikiran kita semua pada saatnya nanti jadi orang tua, supaya lebih open minded dan bisa mengenal si anak dengan baik dan apa bakatnya, bukannya malah memaksakan keinginan kita sama anak dan akhirnya bikin anak jadi stresss ya.

Setelah didalami, tenyata Allyssa punya bakat di bidang seni. Yes, MUA is an artist. Kalau kamu punya bakat, kenapa ngga dikembangkan toh? Singkat cerita Allyssa akhirnya sekolah kecantikan dan lulus dengan baik dr London.

Dreams comes true. Selesai sekolah, Allyssa yang memang sukaaa sekali ketemu dan berkenalan dengan orang banyak ini akhirnya jadi MUA yang sukses. Bisa bekerjasama dengan artis - artis dan costumer dari segala kalangan. Keren! Diatas ini adalah salah satu makeup kreasi Allyssa.

Beda ya kalau orang yang bener - bener sekolah makeup, mereka jadi bisa lebih mengenali karakter wajah modelnya. Coba lihat foto diatas, alisnya Andine sama Adnia berbeda kan. Ngga seperti MUA kekinian yang alisnya bisa sama semua hihihhi.

Untuk urusan sosial media, Allyssa ngga punya aturan khusus untuk harus ini harus itu, apa yang dishare adalah segala hal yang dia suka. Kapanpun waktunya, gimanapun kualitas fotonya ngga jadi masalah. Tapi followernya tetep banyak dan selalu bertambah setiap harinya. Kenapa ya? Kok bisa?

Satu yang unik dari Allyssa adalah dia suka sharing sama followernya tentang dirinya. Hal yang paling diperangi Allyssa sejak 10 tahun lalu, je-ra-wat. Nah, ngga banyak kan orang suka berbagi tentang kekurangannya? Apalagi saat dia sudah terkenal. Berbeda dengan Allyssa yang sering sharing tentang masalah jerawatnya dan malah membuat ada satu kedekatan khusus antara Allyssa dengan para follower.

Kalau artis - artis, selebgram, MUA, dll yang udah famous biasanya kan ngga mau tuh kasih tau produk apa yang mereka pakai, mereka treatment kemana supaya kulitnya bagus, dokternya siapa. Kalau Allyssa ngga malu dan ngga pelit untuk sharing "rahasianya" dan ngga hanya sharing, Allyssa juga melibatkan followernya untuk memberikan saran untunya.

Hal ini yang membuat follower Allyssa makin nempel kayak perangko dan makin sayang sama Allyssa hihihihihi. Oiaaaa, Allyssa juga ngga malu dan ngga sungkan untuk berbagi kalau dia punya berbagai macam alergi yang juga suka "menyusahkannya". Allyssa alergi sama udara, alergi juga sama kondisi air tertentu, alergi sashimi dll.

Ketika aku tanya tentang, "Pasti banyak orang yang pernah nanya, gimana sih bisa jadi kayak kakak? Aku pengen deh kayak kakak? bla bla bla, tapi ketika dikasih tau gimana caranya lalu mereka kabur. Karena mereka ngga perduli proses, mereka cuma mau suksesnnya aja. So, gimana pertanggung jawaban Allyssa sebagai orang yang diperhatikan dan banyak dicontoh sama orang banyak?".

Jawabannya bisa kamu lihat difoto dibawah ini. Ini adalah saat Allyssa sekolah di London dulu. Polos, no makeup, melayani orang, pegang kepala orang, facialin orang, bersihkan kaki orang. Jadi terapist yang disuruh - suruh ini itu, yang harus nurut kemauan klien.

See, ngga ada yang instant. Kalau kamu mau bertahan lama, sukses, punya follower banyak, dll. Kamu harus serius untuk setiap hal yang kamu lakukan. Jangan menutup mata akan perjuangan hidup seseorang yang udah sukses. Karena apa yang dia peroleh hari ini adalah karena apa yang sudah dilakukan kemarin.

Makeup Artist

Narasumber berikutnya adalah Irma Farez, MUA. Cantikkkkk banget, wajahnya kayak indo ya hiihihihi. Kalau Irma memang sudah suka makeup dari kecil, umur 5 tahun sudah suka otak - atik makeup mamanya. Lalu bersekolah kecantikan juga seperti Allyssa dan sekarang jadi professional MUA.

Berbeda dengan Allyssa yang suka post foto sesuai dengan kesenangannya aja, kalau Irma mengakui kalau dirinya lebih perfeksionis. Apa yang dishare di Instagramnya adalah yang terbaik dari yang terbaik. Kalau kami lihat di Instagramnya Rima, kamu akan melihat foto dan video yang bagus bagus dan cantik - cantik.

Irma menyampaikan kalau kamu mau maju ya kamu harus berusaha semaksimal mungkin. Jangan mengeluh tentang kamu ngga punya ini ngga punya itu, kamu bisa cari jalan keluar dan lakukan yang terbaik. Misalnya nih, mau foto makeup tapi ngga punya ringlight, ya jangan sedih. Kamu bangun lebih pagi dan maksimalkan cahaya alami dari sinar matahari. Percayalah kalau pencahayaannya bagus maka fotonya akan bagus juga loh.

Usaha adalah yang terpenting! Karena sekarang banyakkk sekali orang yang jauh lebih baik dari pada kita, so kalau kita kepengen famous tapi males - malesan ya wassalam. Ngga akan bisa dong. Balik - balik lagi ke perjuangan. Ngga ada yang instant, jadi semua butuh proses dan usaha yang ngga gampang.

Dan ketika aku ngobrol - ngobrol, aku sempat bilang "Kulitnya bagussss banget", Irma dengan jujur banget menjawab "Ini aku pake bedak tebel bangetttt loh". Wahhh keren. Biasanya kan orang akan bilang "Masa sih?" or "Hehe, terima kasih" bukannya ngomong sejujurnya kalau butuh banyak bedak dan foundation untuk bikin kulitnya terlihat sangat mulus. Seneng deh bisa ketemu sama orang - orang yang low profile dan humble seperti Irma.

Gaya makeup Rima mirip - mirip dengan Allyssa, flawless dan ngga lebay. Bikin wajah makin cantik tanpa "menipu publik abis - abisan" hihihihi (if you know what i mean). Makeup matanya cantik, mukanya mulus, shading - shadingnya juga ngga berlebihan. Love it.

Professional Lip Swatcher

Meet si gemes Rissa, atau yang lebih sering dipanggil Lippielust. Kamu yang sukaaa banget sama lipstick pasti tau Rissa. Segala jenis lipstick di jagat raya ini pernah "dimakan" sama Rissa hahahahhaha. Aku tau Rissa sejak beberapa tahun lalu, saat fotonya mungkin masih pake kamera HP ya. Tahun lalu aku kerja bareng Rissa di acaranya Makeupuccino (onlineshop kesayangan sepanjang masa hihihihih) sampai akhirnya kenal Rissa secara pribadi. So, sedikit banyak aku pernah cerita - cerita tentang gimana perjuangannya sampai bisa jadi sekarang ini.

Setiap bulan Rissa selalu punya inovasi baru, updatenya makin bagus, editingnya makin bagus, pencahayaannya makin bagus dan angle juga makin Rissa banget. Ini tuh ngga gampang. Serius. Ngeswatch 20 lipstick setiap hari itu menyiksa bibir dan juga bathin dan menghabiskan banyak waktu. Aku cuma ngeswach 4 lipstick aja rasanya bibir panas dan tebel.

Rissa memulai swatch lipsticknya dengan produk seadanya yang dia beli sendiri loh ya, sama seperti aku dan temen - temen blogger vlogger lainnya. Kami tuh beli sendiri dulu, baru difoto, edit sendiri (yang ngga bisa ngedit bahkan belajar dulu) lalu baru dipost.

Ngepost foto ngga mengharapkan apa - apa, malah mau membantu temen - temen lain yang juga suka lipstick untuk bisa memilih dulu warna lipstick kesukaan mereka sebelum dibeli. Jadi semua dilakukan dengan iklas dan ngga mengharapkan apa - apa.

Rissa makin serius untuk membuat foto yang lebih baik, lebih rapih, dan menarik. So, ngga heran kalau kesininya Rissa dilirik sama banyak sekali brand, onlineshop, dll. Coba kamu lihat foto diatas, ini tuh bikinnya ngga gampang. Perlu waktu bertahun - tahun dan berbagai trial error untuk menemukan settingan kamera yang pas untuk mewakilkan warna lipsticknya seperti aslinya.

Butuh leher pegel dan mulut kering untuk menentukan angle yang tepat dan enak untuk dilihat. Butuh waktu juga untuk belajar editing dan ngedit satu - satu ketidaksempurnaan yang ada supaya fotonya jadi makin bagus dan menarik. See, ngga ada satupun dari ketiga narasumber diatas yang memulainya dengan gampang dan langsung famous.

Kalau kamu follower setia Lippielust, kamu pasti ngeh deh kalau makin kesini Rissa makin kreatif dengan membuat design - design unik dibelakang gambar bibirnya. Lalu sesekali membuat lipart, untuk apa? Ya untuk mengupgrade apa yang sudah dimiliki Lippielust agar jadi lebih baik lagi, agar berbeda dengan yang lainnya.

Jadi, ketika kita sudah di titik tertinggi, ketika follower sudah banyak, ketika sudah terkenal, ngga sampai disitu aja. Ngga ada waktu berhenti untuk berkarya dan untuk belajar. Selalu upgrade apa yang kita punya agar jadi makin bagus lagi.

Dari ketiga pembicara ini aku banyak sekali belajar kalau perjuangan dan kerja keras serta kesungguhan itu hasilnya luar biasa. Jangan pernah mimpi kamu akan "dilirik" brand, punya banyak followers kalau kamu cuma duduk manis dan doing nothing.

Bahkan saat kamu sudah ada di posisi tertentupun kamu harus selalu upgrade ilmu dan kemahiran kamu. Mereka diatas ini aja masih selalu belajar dan berusaha untuk berikan yang terbaik, jadi siapa kita dan mau jadi apa kita kalau males - malesan.

See you