Sun Life Edufair 2016 "Cara Mengedukasi Anak di Era Digital"
Acara Sun Life Edufair kini sedang berlangsung di Senayan City, mulai tanggal 28 Januari 2016 - 31 Januari 2016. Tujuan Sun Life Financial Indonesia menyelenggarakan acara ini adalah agar orang tua dapat mulai merencanakan investasi dana pendidikan anak sedari dini dan memilih sekolah - sekolah yang tepat.
Ada berbagai sekolah yang turut berpartisipasi dalam acara ini, diantaranya ada Dream Dress (Fashion Design Course), Sekolah Menengah Garuda Cendekia, Ichthus School, Sekolah Dasar Kupu - kupu, Binus School, Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC), Sekolah Pembangunan Jaya, Jakarta Multicultural School (JMS), Yayasan Pondok Indah Don Bosco, HighScope Indonesia, SMP SD TK AL Fath Cirendeu BSD, dan Capoeira Bantus.
Area pameran dibuat sedemikian rupa agar nyaman dikunjungi orang tua dan tentunya bersahabat dengan anak - anak. Ada area bermain khusus untuk anak - anak (orang tua juga boleh ikut bermain bersama anak - anak tentunya), diantaranya permainan Lego, mobil - mobilan, kerajinan tangan dari kertas (origami, dll), permainan berhitung, uno staco, dll.
Setelah berkeliling booth sekolah - sekolah, orang tua bisa juga berkonsultasi dengan mba Eva atau tim dari Sun Life Financial untuk merencanakan investasi guna untuk persiapan biaya pendidikan anak - anaknya. Setiap harinya juga ada talkshow dengan berbagai tema, dan tema untuk hari itu adalah "Cara Menedukasi Anak di Era Digital". ada ibu Tika Bisono (psikolog anak) dan ibu Evelyn Simanjuntak, Head of Partnership Distribution PT. Sun Life Financial Indonesia.
Bagaimana hubungan orang tua dengan anak di jaman sekarang, yang banyak berubah dipengaruhi oleh era digital ?
Banyak orang berkumpul, makan, dll tapi semua orang melihat pada gadgetnya masing - masing, sehingga tidak ada interaksi antara satu dengan yang lainnya. Gadget sudah merampas kehidupan manusia, terutama hubungan antar manusia, padahal gadget itu alat yang diciptakan untuk membantu kegiatan manusia.
Orang tua sendiri banyak yang sudah dikuasai oleh gadget, hubungan antara suami istri juga menjadi kurang baik. Banyak keluarga berkumpul bersama untuk makan tapi suaminya pegang gadget, istri juga pegang gadget, lalu anak dibiarkan makan sendiri.
Banyak anak yang kemudian menjadi tidak sayang lagi sama orang tuanya karena anak itu menganggap orang tua lebih sayang ke gadgetnya daripada ke anaknya.
Apakah dampak positif dan negatif untuk anak - anak yang sering online ?
Dampak negatifnya biasanya dari orang tua sendiri, orang tua memberikan gadget untuk anaknya supaya anaknya tidak "rese" dan tidak mengganggu orang tuanya. Tanpa orang tua sadari hal itu justru mengganggu hubungan antara anak dan orang tua. Orang tua tidak sadar kalau kasih sayang orang tua (dengan memberikan gadget) merusak anak.
Pengalaman pribadi orang tua pada waktu kecil sampai jadi orang tua juga adalah pembelajaran yang baik untuk anak. Orang tua boleh bercerita akan pengalamannya kepada anak - anaknya untuk menumbuhkan juga rasa kagum anak kepada orang tuanya.
Masa remaja adalah masa untuk membangun identitas, anak remaja cenderung pamer dan ingin diakui, ingin menunjukkan jati dirinya. Anak - anak yang seperti itu sebenarnya justru anak - anak yang sehat, tapi harus ada "rambu" atau batasan - batasan. "Rambu" inilah yang harus datang dari orang tua agar bisa menghindari keadaan yang tidak diinginkan (cyber crime karena terlalu banyak update). Tapi kecanduan terhadap gadget tidak semudah itu dikategorikan sebagai gangguan jiwa (harus dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum menyatakan seseorang mengalami gangguan kejiwaan karena gadget).
Selanjutnya penyerahan kenang - kenangan dari Sun Life Financial Indonesia untuk ibu Tika Bisono. Oia, ibu Tika juga sempat mengajarkan dan mengingatkan untuk jangan malas bertepuk tangan *plok plok, karena ternyata tepuk tangan itu membangkitkan semangat dan memberikan energi yang positif untuk kita.
Lalu ada beberapa penampilan dari murid - murid SD menutup perjumpaan hari itu
Aku sempat berkunjung ke beberapa booth, dan salah satunya adalah booth Capoeira Bantus. Aku tertarik dengan bagaimana Capoeira bisa memberikan banyak manfaat untuk anak - anak, salah satunya adalah untuk memberikan kepercayaan diri untuk anak - anak. Dengan belajar Capoeira kita akan berinteraksi dengan orang Capoerista (Capoeira lainnya), belajar untuk tampil dan bicara di depan umum.
Orang yang belajar Capoeira secara tidak langsung (sedikit banyak) juga belajar bahasa Portugisnya, belajar memainkan alat musiknya, juga belajar bernyanyi. Gerakan Capoeira juga bisa digunakan sebagai self defence.
That's all for today
Jangan lupa pesan - pesannya ibu Tika Bisono diatas ya hihihihihi... See ya