Saatnya Anak Muda PEDULI Mitigasi Perubahan Iklim
Hai hai,
Blogpost hari ini aku ngga akan bahas tentang makeup dan perintilannya dulu, tapi aku mau berbagi informasi dan motivasi supaya kita punya kepedulian yang lebih terhadap bumi. Karena ternyata bumi kita akan mengalami berbagai krisis kalau kita tidak bergerak dari sekarang juga.
PENGERTIAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM (sumber Wikipedia)
Mitigasi perubahan iklim merupakan suatu usaha untuk mengurangi resiko terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca. Mitigasi tersebut telah dicoba baik dari pemerintahan dan kelompok pecinta lingkungan. Menurut data, tiga negara yang paling banyak menyumbang emisi gas rumah kaca yaitu, Amerika, Cina, dan Indonesia.
Prediksi mengenai dampak perubahan iklim diantaranya tahun 2050, Asia Tenggara akan mengalami krisi air bersih. Eropa, akan terjadi gelombang panas dan penyebaran penyakit yang sangat cepat. Selain itu, akibat suhu yang tinggi akan terjadi kekeringan dan gagal panen. Di Indonesia sendiri, diprediksi sebesar 45% lahan pertanian akan mengalami kerusakan dan sebanyak 2000 pulau akan ikut terendam akibat air laut yang naik.
Bicara tentang kenaikan air laut yang akan menyebabkan tenggelamnya pulau - pulau sudah aku sadari dari beberapa tahun yang lalu. Sejak tahu 2010, LIPI sudah memberikan penyataan lewat peneliti utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Prof Dr Otto SR Ongkosongo. Bahwa intrusi air laut di permukaan Jakarta sudah mencapai 3 kilometer ke daratan. Adapun intrusi air laut di bagian tanah dalam sudah lebih dari 10 kilometer ke daratan.
Melihat kondisi seperti ini, jujur aku jadi takut untuk tinggal di Jakarta dan kedepannya memilih mencari tempat tinggal yang agak jauh dari laut dan aman terhadap ancaman banjr. Ya, jika banyak orang yang juga berfikiran seperti aku, artinya harga tanah dan rumah didataran yang lebih tinggi pastinya akan jadi lebih mahal.
PEMERINTAH BERTINDAK TEGAS
Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu komitmen pemerintah terwujud dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa–Bangsa Mengenai Perubahan Iklim, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Protokol Kyoto atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Perubahan Iklim, dan Undang-Undang No 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change.
Selain itu, ada juga dalam Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai implementasi dari Paris Agreement yang telah disepakati oleh 34 provinsi di Indonesia. Inti dari Peraturan Presiden tersebut adalah kegiatan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target pembangunan nasional.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mitigasi perubahan iklim di Indonesia dengan mengeluarkan program Kampung Iklim (Proklim). Program-programnya antara lain pengolahan sampah, limbah padat dan cair, penggunaan energi terbarukan dan konservasi energi, budidaya pertanian rendah emisi GRK, peningkatan tutupan vegetasi, juga pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
“We want refills to become mainstream – easy and accessible to everyone. This is just our first step in a 5-year plan to roll out refill stations across the globe,”
- Lionel Thoreau, The Body Shop Global Brand Director -
Kegiatan pengolahan limbah sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, baik dilingkungan masyarakat atau dilingkungan perusahaan besar. Banyak perusahaan kosmetik juga mengedepankan konsep recycle ini untuk mitigasi perubahan iklim, antara lain The Body Shop, Kiehls, Maybelline, Lust, Inisfree, MAC, sampai ke brand lokal seperti Skin Dewi, Sensatia Botanicals, Somthinc, BLP By Lizzie Para, dll.
BAGAIMANA KONTRIBUSI KITA ?
Lalu sebagai pemuda pemudi generasi penerus bangsa Indonesia, bagaimana kita bisa berkontribusi untuk mendukung program Pemerintah dalam program mitigasi perubahan iklim? Tentunya dengan merubah gaya hidup menjadi ZERO WASTE LIFESTYLE dengan konsep 5R, diantaranya :
Refuse
Menghindari atau menolak untuk membeli atau menggunakan barang - barang yang sebenarnya tidak bermanfaat bagi kita.
Reduce
Mengurangi penggunaan bahan dan barang sekali pakai yang bisa menyebabkan penumpukan sampah. Di beberapa swalayan, mini market, drugstore, dsb sempat menerapkan peraturan dimana penggunaan kantong plastik/kertas dikenakan biaya mulai dari Rp. 200,- sampai Rp. 1.000,- atau membeli kantong belanja yang tersedia di toko dengan harga mulai dari Rp. 10.000,- (bisa dipakai berulang - ulang).
Dengan begitu diharapkan produksi kantong plastik berkurang dan bisa membentuk pemikiran untuk lebih peduli terhadap lingkungan sehingga kedepannya konsumen akan membawa kantong belanja masing - masing.
Jika dibandingkan, menurut aku di Jakarta dan sekitarnya peraturan ini lebih ketat, tetapi di daerah sepertinya kurang bisa diterapkan secara konsisten. Aku mengalami sendiri ketika 1 tahun yang lalu aku belanja disalah satu drugstore, aku harus membeli kantong belanja karena mereka tidak lagi menyediakan kantong plastik. Tetapi bulan lalu ketika aku kembali berbelanja di tempat yang sama, mereka kembali menyediakan kantong plastik.
Belum lagi kalau belanja di pasar tradisional, duh plastiknya banyakkk sekali. Aku selalu bawa tas belanja besar saat belanja ke pasar dan minta sama pedagangnya untuk memasukkan belanjaanku langsung tanpa perlu dilapis terlalu banyak plastik lagi. Tapi hampir 90% dari mereka malah kebingungan dan ngga sedikit yang tidak menghiraukan permintaanku. Edukasi untuk pedagang di pasar tradisional nampaknya perlu dilakukan mengingat angka "transaksi plastik" dipasar pastinya sangat tinggi, terlihat dari banyaknya sampah yang dihasilkan saat bubaran pasar.
Ketika pandemi Covid-19 meluluhlantahkan perekonomian di Indonesia, nampaknya kebiasaan lama untuk bijak menggunakan plastik tidak berlaku lagi. Hal ini terlihat dari beberapa swalayan yang justru menyediakan sarung tangan plastik untuk digunakan konsumen agar tidak bersentuhan langsung dengan benda - benda di sekitarnya, padahal di tempat yang sama telah disediakan tempat - tempat untuk cuci tangan.
Aku sempat menggunakan fasilitas sarung tangan plastik ini, tapi kemudian aku nilai jadinya tidak efektif. Kemudian aku kembali untuk lebih rajin saja cuci tangan dan selalu membawa handsanitizer kemanapun aku pergi. Aku juga selalu mengusahakan untuk membawa kantong belanja sendiri dan menghindari penggunaan plastik.
Reuse
Mengunakan barang - barang yang bisa dipakai berkali - kali seperti kantong belanja, botol minum (bukan kemasan air mineral biasa), membawa tempat makan sendiri, menggunakan sendok garpu dan sedotan sendiri, dsb.
Sejak 3 tahun lalu aku suka nongkrong di coffee shop, biasanya minta
agar minumanku pakai wadah gelas aja atau kadang aku membawa tumblr
sendiri. Nah, saat aku mau takeaway makanan, aku juga suka bawa tempat
makan sendiri apalagi kalau aku tau kalau restoran itu bungkus
makanannya pake styrofoam.
Recycle
Mengolah sampah menjadi produk baru yang bisa bermanfaat bagi kehidupan sehari - hari seperti botol plastik yang bisa diubah menjadi pembatas tanaman di taman - taman, menggunakan ban bekas untuk dijadikan tempat duduk atau meja, menggunakan kemasan produk makeup untuk dijadikan tempat penyimpanan aksesoris atau perhiasan.
Dilingkungan organisasi Persatuan Istri Prajurit sering menerapkan hal tersebut. Berbagai kemasan plastik seperti bekas gelas atau botol air mineral, bekas kemasan minyak, kopi, dsb. Semuanya diolah sedemikian rupa dan dijadikan kreasi kerajinan tangan yang tidak jarang bisa memiliki nilai jual.
Rot
Menjadikan sampah organik menjadi kompos dengan cara memisahkan sampah organik kemudian dicampur sekam, arang dan bahan lainnya kemudian dibiarkan selama beberapa hari. Secara tidak langsung saya sudah menerapkan hal tersebut dirumah, tetapi sampah organik yang saya miliki tidak saya endapkan dulu tapi langsung ditanam di sekitaran tanaman yang saya inginkan.
Berbagai hal diatas bisa mulai kita lakukan saat ini juga untuk mendukung program pemerintah untuk mitigasi perubahan iklim. Tapi sebenarnya masih banyak lagi hal - hal lain yang bisa kita lakukan salah satunya dengan melakukan penghematan listrik, hemat bahan bakar, cegah penggundulan hutan, menanam pohon dipekarangan rumah, dsb.
Kebetulan saat ini saya tinggal dilingkungan asrama militer dan sering melakukan berbagai aktifitas dilingkungan sekitar. Seperti pergi ke kantor, lapangan tenis dan voli, atau sekedar berkunjung kerumah tetangga. Sebelum pindah kesini aku belajar naik sepeda, karena sebelumnya ngga bisa karena ngga pernah punya sepeda *hiks. Aku punya komitmen untuk lebih sering berjalan kaki atau menggunakan sepeda jika ingin berpergian dilingkungan sekitar. Hal ini terlihat sederhana tetapi tentunya membantu mendukung mitigasi perubahan iklim dan bonusnya tubuh kita menjadi lebih sehat juga.
So, sebagai pemuda dan pemudi Indonesia yuk tentukan komitmen kamu untuk berkontribusi "memulihkan" kondisi bumi kita ini supaya dimasa yang akan datang bumi bisa kembali "sehat" dan bisa menjadi tempat tinggal yang baik untuk generasi yang akan datang.
Saatnya anak muda bergerak!