Tips Menjadi Ibu yang Bijak Mengatur Keuangan
Semenjak berumah tangga, aku baru sadar kalau mengatur keuangan itu tidaklah mudah. Yang dipikirkan bukan lagi kepentingan dan kebutuhan diri sendiri tapi untuk suami juga. Mengelola gaji juga ngga gampang, apalagi saat kita tinggal di tengah kota yang cobaannya lebih gila hahahahha.
That's why im so excited saat diajak untuk ikut belajar tentang mengatur keuangan bersama KEB (Kumpulan Emak Blogger) dan VISA, dengan pembicara mba Prita Ghozie (seorang ahli keuangan). Disitu aku bagaikan ketampar berkali - kali, karena ternyata selama ini cara aku mengatur keuangan kalau balau lau lau lau.
So, kalau kamu juga ngga pinter mengatur keuangan, sukanya belanja, sukanya jajan, suka kesini kesitu, dll. Apalagi kalau sekarang kamu sudah menjadi istri dan ibu. Kamu harus banget baca tulisanku dibawah ini, kerena ngga ada yang namanya terlambat untuk memperbaiki pola kita mengatur keuangan.
TIDAK SEHAT
That's why im so excited saat diajak untuk ikut belajar tentang mengatur keuangan bersama KEB (Kumpulan Emak Blogger) dan VISA, dengan pembicara mba Prita Ghozie (seorang ahli keuangan). Disitu aku bagaikan ketampar berkali - kali, karena ternyata selama ini cara aku mengatur keuangan kalau balau lau lau lau.
4 PERINGKAT KESEHATAN KEUANGAN
TIDAK SEHAT
- Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan
- Berhutang pada kartu kredit
- Tidak memiliki aset
- Pengeluaran sama besar daripada penghasilan
- Terlambat membayar lunas kartu kredit
- Investasi minimal
- Penghasilan lebih besar dari pengeluaran
- Tidak memiliki utang kartu kredit
- Investasi maksimal
- Penghasilan lebih besar dari pengeluaran
- Penghasilan pasif dari aset
- Tidak memiliki hutang
- Berderma
Coba deh tanya diri sendiri, dimanakan posisi keuangan kamu sekarang ini, supaya kamu bisa memperbaiki cara kamu mengelola keuanganmu dengan tepat sasaran. Selanjutnya kita berpindah ke aset dan kewajiban. Karena kekayaan bersih kamu adalah hasil dari aset dikurangi kewajiban.
ASET DAN KEWAJIBAN
Aset terdiri dari :
Aset Kas, Aset Investasi dan Aset Konsumsi
Kewajiban terdiri dari :
Pinjaman Jangka Pendek dan Pinjaman Jangka Panjang
Tentang kas dibagi lagi menjadi 2, kas masuk dan kas keluar. Sementara masing - masing kas masuk dan kas keluar masih terbagi lagi menjadi kas masuk rutin dan tidak rutin, juga kas keluar rutin dan tidak rutin.
Sementara itu setiap orang pasti memiliki pos pengeluaran. Pos pengeluaran ini dibagi menjadi 4 bagian supaya lebih mudah untuk kita membedakan setiap pengeluaran kita.
POS PENGELUARAN
RASIO KEUANGAN
Mungkin kamu sering mendengarnya, tapi tidak terlalu memahami apa arti dan peruntukannya. Dana darurat, dana yang dibutuhkan untuk pengeluaran sewaktu - waktu yang bersifat darurat. Misalnya ketika ada barang kita yang rusak dan harus segera diperbaiki.
Tapi kalau aku berfikir, dana darurat ini juga bisa digunakan saat sewaktu - waktu ada saudara yang sakit atau kemalangan, sebagai bantuan. Aku hidup di keluarga Batak yang saling memiliki tanggung jawab satu dengan yang lainnya jika ada masalah (kemalangan) dalam keluarga. Selain itu, ternyata masih banyak pemanfaatan dana darurat contohnya dibawah ini.
MANFAAT DANA DARURAT
Tenyata menyisihkan dana darurat ini juga ada aturannya, jangan sampai jadi penghambat di kepentingan lainnya. Nah, idealnya pengaturan dana darurat ideal adalah seperti dibawah ini.
DANA DARURAT IDEAL
Sebagai manusia yang punya banyak kebutuhan (dan keinginan hahahaha) tentunya kita tidak lepas dari namanya hutang. Hutang kesannya sesuatu hal yang buruk dan harus dihindari. Tapi sebenarnya dalam keuangan, ada yang namanya hutang produktif. Hutang yang justru bermanfaat dan malah mendatangkan keuntungan.
Tentang hutang produktif ini mungkin salah satu contohnya adalah cicilan mobil. Kamu mencicil mobil selama 36 bulan misalnya, lalu mobil tersebut kamu gunakan untuk taxi online. Setiap bulannya kamu bisa membayarkan cicilan, bahkan kamu mendapat keuntungan dari pendapatan yang kamu terima. Nice. Hal ini tentunya boleh ditiru ya.
Kadang - kadang kita juga tidak luput dari penggunaan kartu kredit. Di jaman sekarang ini, penggunaan kartu kredit jadi hal yang biasa di masyarakat. Apalagi kalau kamu pekerja yang sering berkunjung keluar kota atau keluar negeri.
Dengan adanya kartu kredit bisa membantu kamu untuk reservasi tiket pesawat, kereta, dsb. Juga bisa digunakan sebagai jaminan penyewaan hotel. Kadang promo dari kartu kredit juga banyak membantu meringankan beban kita ketika mengajak klien makan, dll.
Tapi penggunaan kartu kredit juga harus bijaksana ya. Jangan sampai kita terlalu enak main gesek sana sini dan akhirnya terlilit hutang yang makin lama makin besar jumlahnya. Bagaimana untuk bijak menggunakan kartu kredit? Berikut mba Prita Ghozie juga berbagi tipsnya.
BIJAK DENGAN KARTU KREDIT
Selanjutnya dari apa yang sudah dijelaskan diatas, kita menuju pada kesimpulan. Sebaiknya setiap bulannya kita mengalokasikan gaji atau penghasilan kita dalam beberapa pos. Perhitungan ideal yang diberikan mba Prita adalah sebagai berikut.
ALOKASI IDEAL
Untuk kamu yang beragama Kristen, ada tertulis di Alkitab tentang perpuluhan. Sejumlah 10% dari penghasilan kita untuk dikembalikan untuk pelayanan. Jadi kalau aku, mengurangi di cicilan pinjaman sejumlah 5% agar bisa memberikan perpuluhan sebesar 10%.
Selanjutnya ayok deh kita hitung - hitungan hasil akhir financial check up kita, apakah sudah dalam kondisi yang baik atau malah memprihatinkan hihihihi. Kalau masih memprihatinkan, then ayok mulai untuk mengatur keuangannya dengan baik. Segala aturannya sudah kamu baca diatas, buatlah itu jadi pedoman kamu untuk menuju peringkat sejahtera.
HASIL FINANCIAL CHECK UP
Jaman makin luar biasa, barang makin mahal, biaya hidup makin mahal. Jika kamu berencana memiliki anak, maka biayanya juga gilaaa, dari mulai kontrol kehamilan, bersalin, membesarkan anak hingga kuliah. Jadi, bijak - bijaklah mengatur keuangan kamu supaya kamu bisa memberikan kesejahteraan pada keluarga.
Selamat berhemat
#IbuBerbagiBijak
Siap jadi menteri keuangan ya Roos hihihihi
BalasHapusaku setuju banget mba kalo kartu kredit bukan tambahan penghasilan, semoga kita selalu bijak ya mba sebagai ibu rumah tangga :D
BalasHapusDatang di acara seperti ini buat wawasan pengelolaan keluarga semakin lebih baik. Aku baru tahu loh tentang komposisi keuangan keluarga yang ideal yang sepertti apa :)
BalasHapusSaya suka konsepnya mbak...yang terpenting sejahtera dan gak ada hutang banyak, hidup sudah bahget...
BalasHapusAq sama suami konsisten gak pake kredit card, kalo mau beli ssuatu ya harus mmg nabung dulu kalao mmg blm ada dananya hehehe jd intinya mmg bijak dan sabar ya hihehehe
BalasHapusWaduh aku langsung galfok sama infografisnya mbak hehe, keren deh inspiratif banget wkwk. Btw baru ngeh kalau dana darurat itu minimal 3x pengeluaran bulanan, duh duh bikin mikir ini, harus segera bikin Financial Check Up sendiri untuk mengamati kemanakah kategori rumah tangga saya hehe
BalasHapus