Batak Wedding : PART 4 Tips untuk Prewedding (Drama Fotografer PAYAH!!!)


Dimulai dari tulisan tentang Prewedding ini, aku akan sharing ke kalian tentang pernikahanku, dimulai dari prewedding, martumpol, pesta adat sampai dengan honeymoon hihihihi. Rangkaian perjalanan panjang pernikahan ala Batak yang sayang untuk dilewatkan, karena itu jadi pengalaman yang luar biasa dan hanya sekali - kalinya dalam kehidupan. Semoga bisa jadi inspirasi dan masukan yang baik untuk kamu (khususnya kamu yang mau menikah dengan adat Batak)

Aku rangkum pengalamanku dan sekalian menjabarkan tips untuk kamu yang mau prewedding. Prewedding ternyata bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena foto di prewedding akan kamu pajang dimana - mana (frame, undangan, sosial media, dll). Jadi kalau kurang maksimal (apalagi kalau kamu bayar fotografernya) tuh jadinya nyesek hihihihi. Tapi kalau kamu yang mau prewedding ala ala aja gapapa juga. Foto sederhana juga bisa jadi menarik kok.


TIPS UNTUK FOTO PREWEDDING

1. BUDGET

Sebelum foto prewedding, better kamu dan calon suami hitung - hitung dulu tentang pengeluaran kalian akan rangkaian pernikahan ini. Jika memang ada alokasi dana untuk prewedding ya monggo saja, jika dana terbatas atau tidak ada sama sekali, berarti kalian harus memikirkan untuk membuang berbagai keinginan yang macem - macem mahal.


 2. KONSEP, LOKASI FOTO DAN SELERA

Konsep dan lokasi ini saling berkaitan, dengan menentukan konsep maka kamu bisa menentukan lokasi fotonya. Demikian juga sebaliknya, jika sudah menentukan lokasinya maka kamu bisa menentukan konsepnya.

Selera juga jadi hal yang penting. Aku pribadi ngga terlalu suka foto prewedding yang objeknya kecilllllllllllll banget dan pemandangannya mendominasi (ini mau foto pemandangan atau foto prewedding). Aku juga kurang suka sama foto yang fokus di tangan doang lagi genggaman trus kitanya ngga ada. Bzzzzzzz, it can be anybody toh.

Banyak - banyak lihat foto prewedding orang sebelum kamu foto, dari situ imajinasi kamu akan semakin luas dan kamu bisa menentukan konsep foto mana yang mau kamu adopsi. Mau formal, casual, ala - ala profesi, movie theme, koboi, romantic, denim, playfull, dll. Tergantung selera dan kesepakatan juga tentunya. Berikut beberapa contoh foto dengan berbagai konsep yang aku ambil dari www.SingaporeBrides.com.

a. FORMAL
(Indoor)

Lokasinya bisa di area gereja atau bangunan - bangunan yang megah dan mewah seperti GH Universal Hotel, Bandung, Gereja Katedral, dsb. Disini dress jadi point utama, tambahan handbouquest bikin suasana jadi lebih romantis. Setelah jas dan dasi bikin kesan elegan dan "mahal". Pose - posenya juga lebih sederhana, cocok untuk kamu yang ngga bisa terlalu gaya ala - ala.



b. FORMAL to SEMI FORMAL
(Outdoor)

Sebagian memang memakai dress dan juga setelan jas, tapi fotonya di outdoor. Jadi kesannya tidak terlalu resmi. Sebagian lain menggunakan dress pendek dan setelan jas tanpa dasi.



c. NIGHTSHOOT
(Oudoor, Sexy & Romantic)

Pastikan footgrafer kamu JAGO kalau mau ambil foto ditengah kegelapan begini, karena settingan kamera dan lampu yang baik yang bisa menghasilkan foto - foto bagus. Kelihatannya mungkin sederhana. Tapi serius deh, bikin foto - foto begini itu ngga mudah.



d. CASUAL
(Outdoor, Simple, Fun)

Banyak orang yang mengadopsi gaya ini. Pakaiannya sederhana aja, seperti sehari - hari, lalu dengan properti sepeda, balon dsb. Ala - ala piknik gini juga banyak dipakai orang sebagai konsep fotonya. Kalau kamu punya budget seadanya dan minta temen yang fotoin, gaya ini cocok untuk kamu.

Simpel, pakaiannya juga ngga aneh - aneh, propertinya mudah dicari dan harganya terjangkau, lalu posenya bisa seenanknya aja. Ala gendong - gendongan, ala becandaan, ketawa - ketiwi, santai aja.



e. THEME - RETRO
(Outdoor, Playfull, 50's)

Nah, ini yang paling keren! Tematik banget. Mengadopsi gaya vintage ala - ala tahun 50'an. Dimana identik dengan tatanan rambut jambul dan lipstick merah ala Marylin Monroe hihhihih. Tapi bikin foto seperti ini juga ngga mudah. Kamu perlu foto di lokasi yang bagus dan mendukung juga.

Foto ini diambil di Universal Studio Singapore, yang memang beberapa sudutnya mengadopsi jalanan di Amerika pada tahun tertentu. Jadi passss banget. Sok atuh, kalau punya budget lebih untuk prewedding di Singapore juga.

Tapi jangan lupa untuk memastikan kalau fotografernya benar - benar punya skill untuk motret dan juga editing dan bisa menuangkan imajinasi kamu dalam sebuah foto. Sayang klo bawa fotografer ala - ala ke Singapore hihihihihi.


Penggunaan hiasan rambut, topi, kacamata dan jas ternyata bisa sangat mempengaruhi hasil foto. Jadi sebenarnya ngga perlu terlalu banyak properti. Yang kamu butuhkan adalah banyak spot untuk foto. Baju sama, beda spot pasti hasilnya juga beda dan tetep kece.


Jangan lupa untuk pilih lokasi yang "bersahabat" dengan kegiatan foto - foto. Artinya itu lokasi harus mudah diakses jika kamu mau pakai kostum tertentu, foto pake dress di pinggir laut yang ada karangnya boleh - boleh aja. Tapi susahhhhhh. Ya siap - siap untuk bawa asisten dan medis ya, siapa tau tergelincir dll jadinya bahaya.

Pastikan juga di sekitar kamu ada toiletnya  bersih dan aman untuk ganti baju. Artinya bebas dari orang - orang iseng yang bisa aja ngintipin kamu ganti baju hiiiiiii, serem. Beberapa lokasi prewedding di Jakarta dan sekitarnya memang berbayar, tapi banyak juga yang gratis.

Lokasi Prewedding Gratis :

a. Ancol (hanya bayar tiket masuk Ancolnya saja)
b. Taman Kota II BSD, Pamulang
c. Kota Tua
d. Pelabuhan Sunda Kelapa (diatas kapalnya juga kadang bisa foto loh, hanya saja udaranya sangat tidak bersahabat dan panassssss banget)
e. Monas, sepanjang jalan Sudirman - Thamrin saat Car Free Day
f. Bundaran HI
g. Gereja, Katedral (tapi harus ijin dulu yaaa), dll.

Kalau bosan dengan lokasi yang itu - itu aja, kamu juga bisa memilih lokasi yang berbayar, tapi harganya tidaklah murah. Kamu juga harus mikirin konsepnya yang bener - bener matang. Karena sayang bayar tempat mahal - mahal tapi foto seadanya (pengalamannnnn bzzzz).

Lokasi Prewedding Berbayar :

a. Hutan Mangrove (kisaran Rp. 1.000.000,-)
b. Taman Prasasti
c. Bakoel Koffie, Cikini
d. Taman Mini Indonesia Indah (kisaran Rp. 500.000,-)
e. Hauwke's Auto Gallery
f. Rumah Akar
g. Komplek Pemakaman Sandiego Hills (kisaran Rp. 4.000.000,- tergantung lokasi)
h. Taman Bungan Nusantara (kisaran Rp. 500.000,-), dll.


Kalau aku memilih Taman Bunga Nusantara, Puncak jadi lokasi foto karena aku suka tempat yang ada tamannya. Warna hijau dari dedauan dan cantiknya bunga - bunga itu sangat membantu menghasilkan foto yang bagus. Apalagi kalau ada awan biru yang bersih dan sinar matahari yang cerah.

Di Taman Bunga Nusantara ini sendiri kalau mau melakukan foto prewedding atau sejenisnya itu berbayar. Tahun 2016 itu bayarannya kisaran Rp. 500.000,- (sudah free tiket masuk untuk 3 - 5 orang kalau tidak salah), aku lupa euy. Jika kamu bawa "pasukan" lebih dari ketentuan ya artinya kamu harus bayar lagi tiket masuk sebesar Rp. 40.000,-/orang (untuk anak diatas 4 tahun).

Kalau mau prewedding disini kamu perlu bantuan banyak orang (apalagi kalau baju kamu agak ribet), karena dari satu area taman ke area lainnya itu harus berjalan kaki dan jaraknya cukup jauh. Saran aku, lakukan dulu survey sebelum foto. Supaya kamu bisa menentukan mau foto di taman yang mana saja dan dengan pakaian apa (jadi ngga bingung dan ngga buang waktu).


Taman Bunga Nusantara, Puncak - Bogor
www.tamanbunga-nusantara.com
Jalan Mariwati KM 7
Telp. 0263 - 581 617 / 8


3. PAKAIAN, MAKEUP DAN ATRIBUT SESUAI DENGAN KONSEP

Ini ngga kerasa, taunya menghabiskan banyak dana. Kalau kamu punya alokasi dana khusus ya silahkan saja. Kamu bisa pakai jasa studio foto, penyewaan kostum, dll. Kalau tidak, mungkin kamu bisa menyederhanakan konsepnya dan memakai properti yang kamu punya (atau bisa juga pinjem - pinjem ke teman hihihi).

Kalau kamu mau foto indoor, pastinya tidak ada masalah dengan makeup yang luntur, berat - berat bawa properti kesana kesini, asisten (atau MUA) untuk bantu touchup dll. Tapi kalau kamu foto outdoor, nah kamu akan butuh banyak "asisten" untuk membantu kamu dengan berbagai hal.

Karena suamiku adalah militer, jadi tentunya aku pengen sekali punya foto - foto dengan berbagai seragam. Dari yang jas sampai ke loreng - loreng lengkap dengan segala atributnya. Ribet, berat dan melelahkan. Lelah dari mempersiapkan bajunya sampai dengan proses ganti baju, dll.

Untuk aku sendiri, aku memang sudah mempersiapkan kebaya dengan kain songket juga gaun merah dengan ekor yang agak panjang supaya kesannya lebih feminim dan formal. Yang lainnya baju casual tapi tetep rapih dan sopan.


Makeup prewedding aku sengaja makeup sendiri, hair do juga sendiri. Untuk menghemat budget dan emang untuk jadi portfolioku sendiri. Disini aku pakai foundie dari Covermark dan bedaknya juga Covermark. Hasilnya luar bisa! Makeup tetep on seharian even dibawah terik matahari yang panasnya menyengat. Lipstick aku pake BLP yang warnanya Candy Apple, merah merona cantik dan nyaman sekali dipakenya.


4. FOTOGRAFER HANDAL ADALAH YANG PALING PENTING !

Kalau kamu minta tolong temen kamu untuk fotoin, gratis, lalu hasilnya biasa aja tentunya kamu ngga bisa complain kan? Ya udah terima nasib. Gratisan kok rempong hihhihi. Tapi kalau kamu menghire teman dengan kesepakatan harga tertentu ya lain lagi ceritanya kah? Bekerjalah dengan profesional tapi fleksibel as a friend.

Memilih fotografer sebenernya gampang, banyak banget yang skillnya luar biasa. Ya tapi ada harga ada kualitas yaaa. Aku juga pernah membantu teman mengerjakan foto prewedding, jadi terfikir untuk "menghire" teman sendiri yang memang hobi dan mencari rejeki di fotografi juga, supaya mereka juga bisa makin berkembang, punya lebih banyak portfolio, bisa aku bantu promosikan dan budget yang aku keluarkan tentunya ngga terlalu banyak dan kerjanya bisa lebih santai.

Tapi ternyata berakhir GAGAL TOTAL. Fotoku (MENURUTKU) ngga ada yang bagus!!!. Semua warnanya washout macam pakaian luntur. Resolusinya juga sangat parahhhhh, perbesaran 12R aja jadinya noise (bintik - bintik) dan di sebagian sisi warnanya merah (ancur). D*MN!!! Ini adalah hal yang PALING aku sesali dari semua rangkaian perjalanan prewedding sampai ke wedding day aku. Nanti aku akan share gimana hasil fotonya tanpa editing dan setelah aku edit.

Karena ini hubungan pertemanan kami bisa dibilang "berakhir". Sampai detik ini dia juga tidak memberikan hasil editingan fotonya sesuai yang dijanjikan. Cuma niat mengembalikan uang. "Man, i dont need your money! Gw cuma pengen foto gw bagus. Titik".

Berkali - kali aku mau lihat hasil fotonya supaya aku tau dimana posisi aku yang salah dan supaya aku bisa mengarahkan suamiku berpose (karena suamiku bukan tipe yang suka foto - foto). Tapi si "teman" ini selalu bilang "Udah, ngga usah lihat - lihat. Tar aja". Okelah aku percaya. Tapi aku berkali - kali warning dia "Kalau foto disini sampe ngga bagus gw bisa marah bangettt nih" (sambil becanda). Ngga percaya? Oke, ini beberapa contoh foto yang diambil sama temenku itu.


 1. SHADOW ALL OVER MY FACE

Monggo diperhatikan dengan seksama gimana parahnya bayangan di wajah kami, aku udah coba editing fotonya tapi hasilnya tetep ngga bisa bagus. Entah gimana cara ngambilnya jadi wajahku dan abang gelap dan berbayang.



 2. SMALL RESOLUTION

Untuk masuk ke blog memang aku perkecil resolusi dari foto ini supaya kamu loadingnya ngga lama. Tapi kalau kamu lihat foto aslinya ya podo wae. Kalau diperbesar ukuran 10R jadinya pecah dan pinggir - pinggir kepala kami itu mulai keluar warna merah dan ungu. Artinya foto itu ngga mampu diperbesar 10R, padahal aku kepengen banget foto yang disini bisa dijadikan kanvas dan dipajang di ruang tamu *hiksss.


Sama seperti foto sebelumnya, lihat lagi deh bagian celana abang, mereka bertiga dan tidak satupun memperhatikan hal itu. Aku pun ngga tau kalau celana abang ternyata nyangkut di sepatu dan jadi bergelombang gitu. Ya gimana aku bisa tau, wong lihat fotonya aja NGGA DIBOLEHIN !!


  3. BAD ANGEL

Jujur aku gagal paham dengan angle seperti ini. Too much grass, to much tile. Aku foto prewedding loh, bukan foto pemandangan wkwkwkkwkw. Kalau foto seperti ini dijadikan kanvas kan sayang banget. Maafkaannnnn, aku bukan penganut foto yang objeknya kecil dan pemandangannya segede gaban (kecuali pemandangannya bener - bener gokil indahnya kayak di Raja Ampat yaaa hahahaha).


Ya ya ya , you tell me. Silahkan menilai sendiri,
apakah foto seperti ini pantas dikanvasin ???

Mau di edit (dizoom) juga ngga mungkin,
karena resolusi fotonya kecil *sigh.


 4. BAD COLOR

Aku sudah bilang kalau aku suka warna yang merah bener - bener merah, hijau ya hijau, langit ya biru. Tapi yang begini yang dikasih *hikssssss. Foto asli tanpa di edit. So far yang aku terima dari semua fotografer handal yang pernah jadi dosen atau sekedar ngasih tau, motret itu jangan ngandelin editing (kecuali untuk kebutuhan tertentu seperti iklan, dll). Ya, monggo dinilai sendiri hasilnya kayak apa.


Padahal waktu itu cuaca di Taman Bunga Nusantara ini sangat cerah, awannya bagussssss banget. Gradasi warna biru yang keren banget kalau diabadikan dengan "benar". Ya, kira - kira seperti itulah foto yang mereka hasilkan. Yang bisa dipake tidak lebih dari 8 foto dari ratusan foto yang dikasih dari 2 kamera. Yes. Kameranya ada 2 tapi hasilnya ya gitu itu.

Foto yang masih bisa diterima salah satunya ada dibawah ini. Tapi yang aku ambil itu hanya foto yang digendong aja dan kemudian aku editing sendiri jadi kolase beserta foto - foto yang lainnya (termasuk foto selfie kami), supaya ngga pecah.


UNTUNGLAHHHHH, aku bawa sepupu kesayanganku. Namanya Ocha. Anak ini sebenernya sudah SMP, tapi berhubung badannya mungil, kurus, kecil, jadi kesannya kayak anak kelas 5 SD hahahhahaha.

Hari itu juga aku ajarin dia cara pegang kameraku (Fuji X-A2 Mirrorless) dan gimana cara mengambil fotonya. Tiap lokasi aku minta Ocha juga fotoin. Niatnya foto behind the scenelah. Karena warna dari Fuji X-A2 ini bagussss banget untuk nangkep warna - warna pohon, bunga, awan. Warnanya tajam dan real banget.

Ocha pakr Fuji, sementara "fotografer" pake Canon. Oke, i get it. Beda merk. Canon warnanya memang lebih soft dibandingkan dengan Fuji. Fuji lebih kayak Nikon. Tapi pleaselah, se-soft apapun ya mosok segitu washoutnya??? Andaikan mereka kasih aku kesempatan untuk lihat fotonya, kan bisa saling koreksi. Bukankah fotografer yang baik harus bisa membuat foto yang baik sesuai dengan request dan dimodifikasi dengan skill fotografernya?

And you know what? At the end hanya 3 foto dari si "teman" fotografer itu yang aku pakai untuk dicetak (satu ukuran 30 x 40 dan 2 lagi di collage), sisanya aku pakai foto dari Ocha. Anak SMP yang BARU PERTAMA KALI DALAM HIDUPNYA pegang kamera dan berhasil menghasilkan foto - foto yang jauhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh banget lebih bagus dari si "teman".

Meet Ocha


I love you Ocha !!!

Dan semua hasil foto preweddingku ya aku editing sendiri. Kesel. Kesel. Kesel. Tapi ya sudahlah, itung - itung untuk melatih skill aku juga dan menambah referensi editing. Dibawah ini adalah foto - fotonya Ocha yang aku pakai jadi foto di IG, cetak kanvas, dll. Semua yang dibawah ini mentah menggunakan Fuji X-A2 dengan settingan P, makanya masih ada yang gelap (but so much better dari hasil diatas, at least warnanya real). Ngga ada yang aku editing, warnanya asli dari kamera. Angelnya juga sesuai dengan yang Ocha ambil.


Foto bergaun merah ini aku cetak ukuran 30 x 40 cm dan dipajang di depan pintu gereja waktu aku tunangan. Tapi sebelumnya aku edit dan dijadikan kolase dulu supaya posisinya lebih bagus dan orang - orang bercelana merah dibelakang itu hilang hihihi.


Bisa dilihat sendiri ya, Ocha ini lebih bisa membuat kakaknya kelihatan cakep hahahahhaa. Aku bahkan ngga ngarahin dia harus motretnya gimana, tapi aku bilang sama dia tolong fotoin terus ya. Yang diatas ini adalah sebagian dari foto Ocha yang bagus, tapi meskipun begitu aku tetap editing lagi supaya jadinya pas sesuai dengan yang aku mau.

Aku ngga ribet tentang editing, aku hanya mau foto itu terlihat jelas, terang, bersih, rapih. Ngga perlu ala - ala lomo dengan berbagai efek kekinian hihihihi. Ngga perlu juga ngedit mukaku jadi tirus gimana gitu, ngga usah. Aku tembem, ya udah tembem aja hihihihi.


5. REFERENSI GAYA

Kadang ada juga fotografer yang kurang bisa mengarahkan gaya sesuai dengan angel terbaik kita. Pada akhirnya hanya kita yang tau mana posisi yang bagus untuk kita. So, sebelum foto prewedding, better kamu dan pasangan kamu banyak melihat referensi gaya dan latihan. Karena sayang banget kalau hal - hal kecil jadi bikin foto kamu berantakan (apalagi kalau kamu bayar mahal untuk fotografernya).


6. EDITING

Saat kamu menentukan fotografer untuk fotoin kamu, pasti kamu juga sudah lihat hasil editingnya. Ngga jadi masalah. Tapi kalau kamu dibantu foto sama temen atau mungkin foto seadanya, mungkin kamu akan butuh editing untuk hal - hal tertentu (misalnya rambut halus, warna yang kegelapan, ada orang lewat, dll). Kalau di layar kamera atau dilayar komputer hal - hal tersebut ngga terlalu kelihatan. Tapi kalau kamu mau cetak dengan ukuran besar, pastinya terlihat jelas. So, better dari awal foto, perhatikan segala aspek agar hasil fotonya minimal editing.


7. PERCETAKAN

Percetakan juga jadi hal yang harus diperhatikan kalau kamu mau nyetak foto. Aku selalu memilih percetakan yang menggunakan mesin Kodak. Karena Kodak itu fotonya lebih tajam dan real. Tempat andalan aku untuk cetak foto itu di Qtha Photography, Tebet. Sudah dari SMA aku langganan foto dan cetak disitu.

Untuk kamu yang budgetnya minim tapi pengen fotonya bagus, sementara kalau cetak dengan kanvas tuh harganya mahal. Kamu bisa akalin dengan melaminating foto kamu. Jadi cetak biasa dulu di Qtha, lalu nanti lapisi dengan laminating dengan berbagai motif (aku memilih laminating bertekstur gitu, jadi agak mirip - mirip kanvas gitu). Di Qtha ada contohnya, tinggal tanya aja kalau mau laminating gimana. Hasilnya bagus dan juga tahan lama kok.

Lebih baik juga kamu bikin member di Qtha, karena ada harga khusus untuk member dan jadinya murahhhhh banget. Apalagi kalau foto prewedding pasti kan dicetak beberapa lembar dan ukuran. Biaya member itu kalau ngga salah Rp. 50.000,-/tahun.

QTHA Photography
Tebet Barat Dalam II No. 28
Jakarta Selatan
Telp 021 - 837 92 662
https://qtha.photography


8. FRAME

Satu - satunya tempat super FAVORITE aku untuk buat frame! Hampir semua fotoku di frame disini (khususnya untuk yang besar - besar yaaaa). Namanya WIJAYA FRAME, ownernya namanya Koko Jonny. Orangnya baikkkk, bisa ditawar hihihihi dan selesainya cepet. Untuk frame dari bahan fiber itu bahkan bisa ditunggu dan langsung dikerjain. Mungkin pas emang Kokonya lagi ngga sibuk dan karena emang udah langganan bangetttt hihihihihi

Ko Jonny juga bisa menyediakan frame untuk scrapbook gitu dengan ukuran yang sesuai dengan permintaan. Kamu tinggal kasih contohnya aja. Model frame disitu banyakkk dan harganya beragam, ada yang murah dan tentunya ada yang mahal.

Kalau kesana jangan lupa yaaa kirim salam sama Ko Jonny dari Roosvansia (VANI) yang nikahnya sama tentara hihihihi (ya itu yang diinget si Koko, secara aku udah hampir 2 tahun ngga kesana huuhhu).

Wijaya Frame (link LOKASI)
Jl. Wijaya I No. 33 C, Depan Taman Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp 021 - 7222 - 533


Intinya foto prewedding itu harus bagus hihihi, bikin bagus ngga selalu harus mahal. Di tempat yang sederhana juga bisa menghasilkan foto yang bagus kok. Ya asal yang motret pinter. Bilanglah motretnya minta tolong temen, ya paling ngga kameranya bagus. Mungkin ada temen yang berbaik hati meminjamkan kamera. Kalau misalnya kamera seadanya, ya mungkin bisa juga memaksimalkan di baju, makeup dan proses editing.

Dibawah ini another foto prewedding ala - ala. Lokasinya di Gereja HKBP Serpong. Aku bermodalkan Fuji X-A2 dan tripod. Setting kamera sendiri dan minta tolong temenku, Sahala Simanjuntak (THANK YOU LALA) untuk bantu jepretin.



Abang masih kurang biasa dengan foto - foto, jadi maklum ya kalau posenya agak kaku hihihi. Foto ini agak melelahkan, karena aku harus bulak - balik untuk ngecek apakah posisinya udah bagus, apakah ekspresinya sesuai, dll. 

Berikut ini beberapa hasil akhir dari prewedding aku yang sudah di frame, tapi hanya satu yang dilaminating kanvas, sisanya laminating biasa supaya gampang dibersihkan.



Oke then, itu beberapa hal yang aku bisa sharing ke kamu tentang foto prewedding aku. Semoga bermanfaat, semoga bisa jadi inspirasi. Silahkan jika ada pertanyaan, aku akan jawab sebisa dan setahu aku. Jangan lupa jaga kesehatan dan jaga mood (plusss bawa asisten) sebelum foto yaaaa, supaya fotonya jadi bagus dan memuaskan.

DISCLAIMER :
Foto dan tulisan yang digunakan pada tulisan ini (dengan watermark Roosvansia) adalah milik www.ROOSVANSIA.com. Jadi, tidak diperkenankan menggunakan foto - foto dan tulisan tersebut tanpa ijin dari www.ROOSVANSIA.com.

Share this:

CONVERSATION

38 komentar:

  1. Aku malah prewed-nya kumpulan foto-foto sehari-hari yang diambil iseng (tapi pakai kamera aku) hahahaha :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapaaa, itu lebih lucu dan spontan. Dari pada kamu siapin satu waktu khusus, biaya yang ngga murah, capekkkk pulakkkk, tapi hasilnya KACAO!!! KZL!!!

      Hapus
  2. Sayang banget ya mbak, hasilnya tidak sesuai harapan. Apalagi udah disiapin matang-matang gitu. Saya gak pernah foto prewedding sih, cuma pernah foto pas hamil itu fotografer-nya hbs motret kasih lihat jadi msal ada yg kurang sreg bsa diulang lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, kesel yaaaa. Harusnya emang fotografer yang bener ya gitu. Ikutin keinginannya klien. Minimal sedikit banyak kt ada gambaran gimana hasil foto kita.

      Hapus
  3. laff banget sama foto yang pakai ulos :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbaku sayang, itu kain songket bukan ulos hihihihi. Yang pake ulos nanti di post berikutnya yaaa hihihih.

      Hapus
  4. Fotonya keren keren, btw yg night short cukup antimainstream. So far, baru lihat versi foto malam :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes mas, kalau fotografernya kece pasti night shoot hasilnya juga kece hihihihi.

      Hapus
  5. Aku sepakat, foto prewed (apalagi outdoor) melelahkan banget ya. Tapi foto yang di gereja itu aku suka lho, cantik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget. Apalagi gada asisten. Huhu. Thank you mba

      Hapus
  6. waduhhhhh poto2 Praweddingnya mesra2 dan bagus2 sekali Mbak, sepertinya bisa menjadi inspirasi buat rekan2 yg ingin melepas masa lajangnya, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas Nata. Semoga foto2 prewed tmn2 lain kt lbh bagusss ya

      Hapus
  7. Wah banyak banget foto prewednya. Memang lebih bagus yg jepretan Ocha baik dari warna maupun angle.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes mba. Dia lbh bisa bkn kknya cakep hihihi

      Hapus
  8. You look so beautifull on that dress :)

    Iyaa bener Ros, too bad kalo aku bilang juga hasil fotografernya itu too much ambil view pemandangan, bukan view objectnya. Jadi konten atau fokus orang terpecah, jadinya malah lihat pemandangan ya

    Dan aku setuju hasilnya OCha lebih kece walaupun cuma pakai kamera mirrorless dengan lensa standar ya :)

    Untunglah dulu wkt aku pra dan wedding bayar mahal dengan 2 digit untuk investasi seumur hidup dan aku gak nyesel :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Harga memang bicara. Tp sebenernya kalau ada komunikasi yg baik antara kami. Ngga akan ada masalah itu. Malah mngkn ak akan suruh tmnku pake cam ak yg aja. Intinya fotonya ga wash huhu

      Hapus
  9. Yaaahh sayang banget ya mba. Padahal ya perpaduan warna merah, hijau daun, dan biru langit, bisa jafi kece banget loohh. Tp setelah di bingkai dan kolase, gak terlalu keliatan kok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes mba. Ak dah survei dlu makanya ak bkn baju merah itu. Untungnyaaa bisa di kolase hihi

      Hapus
  10. Owalaahh..ga kebayang mangkelnya si Ka'..
    Kalau boleh jujur saya memang lbh suka angel yg di ambil Ocha. Proporsional

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahhhahaha. Tulisan ini penuh emosi ya mba hahahaha

      Hapus
  11. Untung ada ponakan yg ada bakat foto ya kak.
    Lumayan hasilnya
    Ga kebayang deh klu ga ada backup gt....pasti kesel banget ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nahhhh. Itu mba. Ak ga kepikiran kalau ngga ada backup apa yg akan terjadi hahhaha.

      Hapus
  12. Roooos... dramaaaa berat huahaha. Tapi aku sama Udi malah ngg sempet prewed, karena 2 bulan pulang dari magang di Brussels sebelum merit diisi dengan perjalanan dinas kantor sampai hari minus 2 sebelum akad nikah hihi. Paraaah! Akhirnya kita pasang foto2 kita kecil. Dan asli sukaaa karena nostalgic banget. Tapi akhirnya sekarang kami sering foto2 wherever we go.. itung2 ganti foro prewed hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahahhaha. Bisa balas dendam ya mba. Asikkkkk bgt klo gt wkwkwkw. Foto keliling duniaaa. Seruuuu

      Hapus
  13. Mending Ocha aja yang foto yah daripad amas2nya..
    Ngakak jadinya..
    Jadi terinspirasi bikin tulisan blog pas nanti juga nih Kak haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhahahha bener Jennn. Esmksih akoh. Sok dijadiin tulisan. Pasti seruuu

      Hapus
  14. Ikut gemes bacanya sama kerjaan si teman Mbak. Hiks. Untunglah ada Ocha ya yg hasil jepretannya bisa menyelamatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih ya. Pls kzlllll. Iya untung ada backupnya huhu

      Hapus
  15. Duh, beberapa kali terkaget-kaget salah pencet :D digalakin sama tulisan "hayooo.. mau.." hahaha. Sumpe loh ;D
    Btw, aku jadi ikutan kesel liat foto prewednya gak maksimal. Semoga jadi pelajaran untuk yang motoin ya. Untung ada Ocha, jadi masih ada foto bisa dipakai. Ocha, latihan terus deh, ada bakat kayaknya nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahhahahaa. Iya mba. Soalnya banyak foto beredar tanpa ijin. Kzlnya wkwkwkkw.

      Iya. Dia ada bakat. Semoga bisa berkembang

      Hapus
  16. Aku bacanya aja ikut kezeeeel kak. Ya ampun, itu kan foto prewed bukan foto arisan, kok ya noise dan buram di wajah penuh bayangan. Mau sabar jg gimana ya wong udah terlanjur. Untung ada dedek ocha.. huaaaaaa

    Semoga pernikahannya langgeng ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhahahaha. Iya Meiii. Kzl kannn. Amen. Harus langgeng. 1 sampai mati. Hihihihi

      Hapus
  17. Saadddeeessss..... skill fotografer emang macam-macam sih. menurut aku, fotografer yang baik adalah yang bisa berkomunikasi apa maunya klien. Bener kata kak Roos, ada yang mau kelihatan pemandangan dengan objeknya yang kecil tapi kadang ada yang mau kelihatan jelas modelnya.

    Kalau mau cari aman, biasanya aku ambil dua opsi. Yang gambarnya agak padat dan agak wide biar kelihatan pemandangannya.

    btw, kalau boleh tau saat motret, alat yang di bawa apa saja kak? ada flash tambahan kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa. Ini kok jd ak ga blh liat. Kan kzl. Padahal dah maksimalin hari supaya bisa keluar unt foto.

      Mereka pake Canon apa gt gatau. Flash ttp pake. Ya gitulah mas wkwkwkkw. Tau gt ak sama mas Satto aja yaa huh.

      Hapus
  18. halo kak !

    thank you udah sharing banyak ttg pernikahan batak yg aku ga paham sama sekali sebelumnya (yeap , aku bukan org batak)

    anw aku mau tanya , kk ada referensi spot tempat bagus utk foto di sumut kah selain danau toba ? spot2 alam yg kesannya hidden gitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. It's oke, bahkan orang Batak sendiripun belum tentu paham kok. Krn memang ritualnya banyak dan ribet hehehehe.

      Spot foto di Sumut harusnya banyak ya, tapi lokasinya mungkin sulit. Seperti Pantai Cermin, Bukit Kasih Tarutung, Taman Wisata Iman Sidikalang, Klenteng Dewi Kwan In Siantar, Menara Tele, Permandian Air Soda Tarutung, dll.

      Banyak sih harusnya. Tapi aku ngga bisa jabarkan yang lain karena aku sendiri jarang pulang kampung.

      Hapus

Terima kasih sudah mampir ke www.ROOSVANSIA.com, silahkan tinggalkan pesan atau pertanyaannya. So sorry kalau comment yang berisi promosi website, jualan, dsb akan langsung masuk ke SPAM.

Have a great day.