Do You Love High Heels?

Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Do you love high heels ? Yes, I do


High heels sepertinya adalah salah satu benda yang ngga bisa lepas dari kehidupan perempuan yang selalu ingin kelihatan lebih cantik. Lah, emangnya pake makeup, dress cantik, dan flat shoes aja ngga cukup? Mhhh, ngga. Pasti bisa makin cantik lagi kalau pake high heels deh.

Beberapa bulan lalu mba Ika Noorharini memberikan aku sebuah buku barunya yang berjudul "Fenomenologi Wanita Ber-High Heels". Butuh waktu yang lama untuk aku membaca buku tersebut untuk bisa menuliskannya di post hari ini.

Kenapa? Karena aku butuh lebih banyak referensi, aku butuh lebih sering memperhatikan orang yang menggunakan high heels, dan ngobrol - ngobrol sama wanita - wanita yang suka menggunakan high heels. Dan menjelang hari - hari penting dan membahagiakan di hidupku, aku jadi tau tentang gimana hebohnya calon pengantin hunting high heels, hihihihi.


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



Buku Fenomenologi Wanita Ber-High Heels sering aku "ajak jalan - jalan", kalau aku lagi kemana - mana, nunggu, dll. Aku merasa punya kedekatan khusus dengan high heels, tapi aku baru tau kalau high heels yang sangat cantik, seksi, anggun, feminim itu ternyata pertama kali digunakan justru oleh pria. Dan ada hubungan antara high heels dan busur panah. Nah loh, gimana ceritanya tuh? (*pssst jawabannya cuma ada di buku ini hihihihihi).

High heels jelas punya makna simbolik tersendiri bagi pemakainya. High heels juga menentukan strata kehidupan seseorang. Oleh karena itu pada jaman dulu, high heels tidak bisa dikenakan oleh sembarangan orang. Hanya yang bergelar bangsawan yang bisa menggunakan high heels, sisanya? bye.


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Tapi seberjalannya waktu, high heels menjadi bisa "dinikmati" oleh segala golongan masyarakat, dan pada akhirnya justru bisa membantu menaikan "kelas" seseorang di depan orang lain. High heels kemudian menjadi kebutuhan untuk sebagian orang, wanita karier misalnya, atau penjaga toko, pramugari, sekretaris, dll.

Pada akhirnya hampir semua wanita memiliki high heels (bahkan pria aja ada yang punya hihihihihi), Aku punya lebih dari satu high heels, yang seharusnya bisa lebih mempermudah aku untuk mix and match sama baju yang mau aku pakai kalau aku akan menghadiri sebuah acara? Tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Satu waktu aku diundang ke pernikahan seorang teman. Aku sudah merencanakan untuk memakai dress hitam selutut dan sebuah tas anyaman daun pandan yang dihiasi dengan motif kain tapis Lampung pemberian seorang teman, Dine (www.sistersdyne.com, thank you Dine *kiss). Tapi aku bingung mau menggunakan high heels yang merah atau yang hitam.


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Mhhh, high heels yang merah memang kayaknya lebih cantik bersanding dengan tas yang dominan warna merah juga, tapi yang high heels yang hitam terlihat lebih klasik. Jadinya makin bingung ketika beberapa teman suka dengan yang merah dan beberapa yang lain suka dengan yang hitam.

Akhirnya pakai yang mana?

Aku pakai yang merah. TAPI, hanya sampai 1,5 jam pertama saja hahahhahahahha. SAKIT! Untuk yang pertama kalinya aku menggunakan high heels merahku itu setelah hampir dua tahun mendekam di lemari. Yap. Dua tahun aku simpan high heels merah itu untuk digunakan pada momen tertentu, dan hasilnya gagal total hahahhahaha.

Ngga tahan dengan heelsnya yang lebih dari 12 cm (jadi posisi kakinya nukik bak balerina) dan ternyata ukurannya yang agak kebesaran. Jadi selain aku harus jinjit, aku juga sambil menahan beban tubuh agar jari kaki aku ngga nekuk ketika menggunakannya.

Ahhhhh, aku ngga tahan!

Lalu aku kembali ke mobil dan menukar high heels merah yang menyakitkan itu dengan high heels yang hitam. Aku memang sengaja bawa high heels hitam untuk jaga - jaga. Nah hal ini bisa jadi masukan yang bagus nih untuk kamu yang mau pergi kemana - mana dengan menggunakan high heels baru, untuk selalu bawa high heels cadangan.

Menggunakan high heels memang bisa menunjang penampilan. Kaki menjadi kelihatan lebih jenjang, bokong dan paha juga bisa terlihat lebih indah, kencang, dan overall look kita bisa jadi lebih cantik. Tapi ternyata ngga semua orang sanggup bersakit - sakitan dan mau untuk menggunakan high heels hanya supaya kelihatan cantik.

Iseng - iseng aku nanya sama beberapa teman, dan hampir semua sih mau kelihatan cantik tapi tanpa rasa sakit (ya iyalah ya). Eh tapi jangan heran kalau ada juga yang rela sakit asal kelihatan lebih cantik

Beauty Is Pain!


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Pesona high heel nampaknya ngga main - main. Untuk kelihatan lebih cantik, seksi dan menarik, ada wanita - wanita yang bisa (rela) menggunakan high heels sampai dengan 12 jam. Yes! 12 jam. Malah seorang teman bisa beraktifitas seharian dengan high heels (say hai to Shanty Debora Sirait hihiihihihi). Sahabatku yang satu itu bahkan bisa nyebrang (bahkan kayaknya dia bisa salto dengan high heelsnya hahahhahahah), lari - lari kecil dengan high heels yang sudah dipakai dari jam 09.00 sampai di jam 00.00 waktu ngerayain ulang tahunku. HEBAT!

Ternyata ngga cuma karena untuk terlihat lebih cantik, Shanty bisa menggunakan high heels selama itu karena sudah terbiasa. Mungkin seluruh struktur tulangnya dan otot - otot kakinya sudah sangat menyesuaikan dengan bentuk high heelsnya. Tentang cantik, YES! Shanty kelihatan makin cantik dan seksi tentunya hihihihih *kibas rambut.


Apakah kamu suka memakai high heels ? Kenapa ?

Suka. Tapi saat tertentu saja. Soalnya aku pendek.
Dan heels bikin aku tinggi juga kaki terlihat jenjang.
- Aulia Harahap -

Suka, bikin tinggi dan jalan lebih teratur.
- Desy Yusnita -


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Lalu gimana dengan aku sendiri ?
Rela ngga ya aku sakit - sakitan dengan high heels ?

Walaupun kejadian high heels merah diatas aku ngga bisa toleransi rasa sakitnya, tapi untuk model yang lain (walaupun bikin kaki lecet, sakit, dan pegel banget) aku masih bisa toleransi. Sebisa mungkin ada kesempatan duduk, aku langsung duduk. Membuka sepatu sejenak dan kemudian menggunakannya lagi. It's oke. Yang penting ada waktu rehat untuk kakiku selama 5 menit atau lebih. 


Model high heels yang paling kamu suka? Kenapa?
Prefer yang block heels karena usually lebih nyaman dalam menopang tubuh.
- Cut Auzola -

Model? Hmm yg ga terlalu runcing haknya. Min. 5cm. Maks 9cm. Yang ikatannya ada di pergelangan kaki. Yang model tali  kecil, minimalis, tapi ga ribet.
- Ratu Sya -


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



High heels hitam yang aku pakai diatas ini cukup nyaman untuk digunakan di dalam ruangan yang lantainya rata. Kalau outdoor dan jalannya ngga rata, itu udah beda lagi ceritanya. Aku akan butuh "penopang" yang bisa sigap megangin aku kalau - kalau kakiknya mau kecengklak hahhahaha.

Aku menggunakan high heels hitam diatas dari jam 14.00 sampai dengan jam 18.00 (thanks Cut Auzola yang udah bantu fotoin  ya *umak hihihihi). Sakit ngga, tapi kakinya gemeteran. Kenapa? Karena naik turun tangga hahhahaha. Naik turun tangga menggunakan high heels sebaiknya dihindari ya, karena bisa sangat berbahaya. Kalau naik sebenernya masih mending (selama ada penopang), nah kalau turun tangga akan lebih berat lagi rasanya karena lutut menopang beban berkali lipat.


High heels makes me looks sexier, so what?.
Blouse, jeans, heels, then im good to go!


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



High heels yang dikenalan wanita adalah
apa yang ingin mereka sampaikan kepada dunia

High heels memiliki banyak model dan kegunaan. Untuk kelihatan lebih seksi, kita bisa gunakan model stiletto yang haknya kecil dan bagian depan yang agak lancip. Ada perjuangan berat setiap kali menggunakan stiletto. Tapi kalau kamu mau terlihat sebagai wanita karier yang modern, muda, sukses, coba deh pakai stiletto dengan baju kerja favorite kamu. Ahhh pasti semua mata tertuju padamu hihihihihi.


 Model high heels yang paling kamu suka? Kenapa?
Stiletto, sexy!

- Apriejanti -


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



Ngga cuma model hak, model tali, warna, bahan, bahkan ornamen pada sepatu juga mempengaruhi penampilan kamu secara keseluruhan. Red shoes it's a MUST! Kalau sepatu hitam sih udah ibarat warna wajib untuk setiap benda. Tapi jangan lupakan pesona dari red high heels.

Aku cukup sering menggunakan high heels merah dan mix dengan outer, tas, rok, dll yang juga berwarna merah. Tapi kadang aku suka menggunakan baju warna hitam, lalu memberikan sentuhan warna merah dari high heels (dan lipstick) yang aku gunakan.


Seberapa sering kamu menggunakan high heels? Berapa lama?


Seminggu 2-3 kali, 4-12 jam.
- Mirna -

Jarang. Paling 1 jam ( berdiri).
Karena dulu pernah kecelakaan mobil dan punggung patah, jd ga bs pake high heels.
- Grace Saragih -


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



High heels punya kekuatan lain selain bisa bikin pemakainya kelihatan lebih cantik, bisa juga membuat yang melihat jadi jatuh cinta *tsaaaahhhhhh hahahahahhaha. High heels hitam diatas ini salah satunya yang pernah bikin seseorang mengejar saya hahahahhah *ciyehhhh curhat (atlet marathon kali sampai kejar - kejaran).

Eh beneran tapi loh. High heels secara keseluruhan aja sudah bisa bikin cantik, ditambah lagi potongan aksen tali - tali dan bagian jari kaki yang tebuka bikin kaki kamu jadi lebih cantik (apalagi kalau pake kutek).

Minimal kamu harus punya satu high heels warna hitam untuk jadi high heels andalan kamu. Beli yang bagus, agak mahal ngga apa - apa kok. Worth every penny. High heels hitamku diatas ini aku beli di tahun 2009 pas mau nyanyi bareng Susvara Female Choir, masih awet dan nyaman digunakan sampai sekarang.




Sharing - sharing sama teman - teman di PAB 2016, ternyata cari high heels yang sesuai itu ngga gampang (dan ngga murah). Pesta adat Batak itu berlangsung dari pukul 08.00 (sarapan dengan sudah berpakaian lengkap dan makeup), lalu jam 09.00 pemberkatan, dilanjutkan sama upacara adat dari jam 12.00 sampai dengan jam 18.00 (bahkan lebih).

Jadi selama itu high heels ngga bisa lepas dari kaki *hiks. Pengantinnya kan ditempatkan di panggung, kalau misalnya sambil buka high heels rasanya kurang enak dilihat. Jadi harus ditahan - tahan deh sakitnya yang udah kayak apa tau hahahhahhaa.

Makanya sekarang banyak yang custom ukuran sepatu dan model sendiri sesuai dengan keinginan mereka. Jadi ada toko sepatu yang bisa bikin high heels senyaman dan secantik mungkin. Ya! Tapi inget kata nyaman loh ya. Itu artinya jangan harap kamu bisa bikin sepatu model Christian Louboutin tapi tetap nyaman digunakan berjam - jam hihihihihi, ngga ya bisa sist.

Sayangnya aku ngga bisa share foto - foto model sepatu temen - temen PAB disini, soalnya koleksi pribadi yang belum bisa beredar sebelum waktunya. Ya udah, aku share beberapa high heelsku aja ya.


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu



So far, ini sebagian dari high heels yang aku suka pakai. Warna hitam, merah, gold, silver, dan warna kulit (nude atau coklat) adalah warna - warna wajib. Sebenernya putih juga harus punya sih, pink, dan peach. Cuma berhubung sering dipakai jadi udah rusak dan harus dipensiunkan hahahhahaha.

Btw, aku punya satu lagi high heels baru. Kayak apa modelnya dan gimana pengalamannya menggunakan high heels baruku itu akan aku post bulan depan ya hahahhaha, pokoknya itu high heels wajib punya dan wajib pake untuk aku seumur hidup. Iya, wajib! Dan sementara menunggu ceritaku itu, kamu harus baca buku karya mba Ika Noorharini ya, supaya wawasan kita tentang high heels jadi lebih luas.


Fenomenologi; Fenomenologi-Wanita- ber-High-heels; sepatu; sepatu-cantik; payless; harga-sepatu-payles; ika-noorharini; perempuan-bersepatu-hak; hak-sepatu


Fenomenologi Wanita Ber-High Heels

Bagaikan sebuah kekuatan terpendam, high heels bukanlah sekadar makna dan benda konkret karena wanita mendapatkan kepercayaan diri yang dapat membius siapa pun di sekitarnya. Keragaman makna high heels bagi wanita membentuk konsep diri masing - masing yang berbeda secara diamentral. Artinya tidak semua wanita terpengaruh dengan pemaknaan fashion sebagai citra diri dalam pergaulan masyarakat.

Buku ini merupakan pengembangan dari penelitian dan karya ilmiah penulis. Berangkat dari ketertarikan mendalam mengenai high heels dan dengan pertanyaan - pertanyaan penelitian yang tajam, penulis mengimplementasikan studi fenomenologi yang merupakan tradisi komunikasi paling subjektif dan mendalam untuk membuka tirai makna di balik perilaku para wanita pekerja pengguna high heels. Dengan berpijak pada teori - teori yang relevan, seperti tindakan sosial, interaksional simbolik dan fenomenologi itu sendiri sehingga membuahkan penemuan - penemuan fresh serta insights yang sangat menarik sehingga mendorong penulis untuk berbagi cerita kepada pembaca. Buku ini menyajikan adaptasi sebuah studi akademik yang komprehensif untuk dapat dikonsumsi oleh siapapa pun yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai cantiknya hubungan wanita pekerja dengan high heels.



Penulis : Ika Noorharini

Editor : Sori Siregar

Ilustrator : Tigana Dimas Prabowo, Firas Sabila
Fotografer : Erich Silalahi
Penerbit : PT Artha Kencana Mandiri (self-published)

ISBN : 978-602-73069-0-5
Cetakan pertama, September 2015
112 halaman

Price ?
Rp. 80.000,-

Where to buy ?
DISINI

Share this:

CONVERSATION

32 komentar:

  1. AKu juga suka heels, tapi aku gak pernah nemuin heels yang pas dengan kakiku deh. Akhirnya aku gak pernah beli sekarang. Kalaupun ada diatas 12 senti jadi jarang dipake. Soalnya kalo diatas 12 senti kan biasanya buat acara formal. Skrg aku banyakan acara2 blogger and family time aja. Jadi better boots atau heels. Karena berkejar2an dengan anak udah gak bisa lagi koleksi heels :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. TOS! Iya ih bener, kadang susah cari heels yang enak dan pas dikaki dan dikantong *eh hahahahhaha. Kli 12 cm dipake pesta aja mba Oline, dgn syarat jangan gendong si ganteng (tkt kesandung nanti). Boots ide bagus, ak sempet nemu boots cakep, cuma masih bingung mau mix n match bajunya hahahahhaha.

      Hapus
  2. Roos.... kukunya cantik banget, halah malah gagal fokus hihihi... itu high heels koleksi pribadi? banyak bingiit... :) saya gak bisa pake high heels, paling tinggi cuma 7 centi, itu pun gak bisa lama2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhh mba Santi. Kukuku kaku - kaku hahahahha. Sebagian koleksi, yg lain masih diumpetin hihihihi. Segera menambah koleksinya mba. Ngga apa - apa, kadang klo ngga biasa emang sakitnya ampun - ampun, 5 cm juga udah cantik dipake klo ke pesta :))

      Hapus
  3. Dulu pertama kerja sekitar 6 tahunan lalu, sering pake high heels walaupun cuma 3 dan 5 cm. Tapi semenjak 4 tahun belakang ini lebih nyaman pakai flat shoes, paling kalau kondangan aja pakai high heelsnya max 7cm itupun lebih sering pakai wedges aja.

    Saya setuju mba, memang dengan high heels wanita terlihat lebih cantik. Tapi kalau saya lihat kondisi juga akan beraktifitas dimana, akan ngapain. Jangan sampai demi terlihat cantik samapai ke pantai atau pasar pakai high heels >.< hahahahha

    Saya pernah punya pengalaman gak ngenakin saat pakai high heels, dari yang "kedegling" sampai demam besoknya gegara kemarinnya pakai high heels yang ujungnya runcing walau cuma 9 cm, tapi full dari pagi sampai sore.

    Hhehehe tapi gimana ya, menurutku sih ya perempuan wajib punya lah high heels walau cuma satu :D
    Anyway bukunya sepertinya bagus Kak Roos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, untuk kenyamanan sih pakenya emang flat. Tapi flat juga hrs pilih - pilih yang bener - bener nyaman ya mba hihihihi. Kalau ke pantai mah aku ngga pake alas kaki, maksimal di sendal jepit hihhihihi biar bisa lari - lari.

      Aku juga pernah demam krn kelamaan pake heels. Otot/urat yang salah posisi memang pengaruhnya banyak kok ke badan, apalagi untuk bagian telapak kaki. Biasanya aku rutin diurut hihihihi biar relax lax lax. Bukunya bagus mba Wuri, ayuk dibaca.

      Hapus
  4. wiiihhh...koleksi haihilnya dongs hihihi...
    aku high heels cuma punya 2, sisanya wedges ma flat...
    aku gbs pk high heels pasti lecet2 mulu ga nahan kakak :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk bantuin kumpulin koleksi lainnya Hand hahahaahhaha. Wedges emang enak sih, sayangnya kalau pake dress pendek kurang bagus klo pake wedges. Kalau pake long dress kayak kamu jadinya makin cantik hihihihi. Ayok belajarrrr, pasti bisa.

      Hapus
  5. Saya bukan tipe yang suka pakai sepatu tinggi krn saya rada tomboy. Tapi saat ada trend sporty shoes yang agak tinggi seperti wedges saya pakai juga sih, lumayan menambah tinggi badan heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya, itu cantik mba. Kesannya sporty tapi manis hihihi. Aku ada yg begitu, hanya blm tau mau dipake kemana hahahahahha

      Hapus
  6. aku bener2 jd inget masa2 kuliah dan awal pacaran ama suami dulu ;p... itu jaman2nya aku masih tergila2 ama high heels dan rela sakit demi pakai high heels ;p suami ampe heran, kok aku msh kuat aja, pdhl dia ga tau sbnrnya aku udh kesakitan bgt di kaki tapi aku tahan ;p hahahaha, itulah hebatnya cewe ya mbak,.. selalu kuat menahan sakit ;p

    tapi sejak nikah, aku stop pake highheels.. dulu sih krn aku sempet lama hamil, jd kata dokter juga jgn pake yg hak nya tinggi2 dulu krn ngaruh ke kandungan...

    nah sejak itu kaki jd ga bisa lg pake high heels... akhirnya demi bisa pake sepatu tinggi, aku ganti jd model wedges ;).. tetap tinggi yg sole nya 9 cm maksimal, tp jd lbh nyaman drpd high heels kan... jd kemana2 aku pakenya wedges mbak.. udh ga kuat high heels ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahahahaha, kalau kaki aku sakit aku bilang mba. Trus abangnya kasih solusi dengan nyuruh beli sepatu baru yang nyaman hahahahhaha. Jadi nambah deh koleksinya.

      Tapi memang sebisa mungkin sedang hamil ngga pake heels ya, takutnya jadi bahaya. Wedges juga enak dipakai, tapi kadang harus hati - hati juga klo jalan agak bergelombang, suka riskan jatoh huhuhuhu.

      Hapus
    2. hahaha iyaa bener... apalagi kalo solenya yg bagian depan tebel juga, duuuh, harap2 cemas kalo udh jalan ;p eh, tp aku trmasuk yg ttp pake wedges pas hamil dulu mbak.. bos ku ampe heran itu ;p.. abis gmn ya, udh biasa, jd malah ga enak kalo pake flat

      Hapus
    3. Hahahahha, cantik itu yg terutama ya hahahahahaha. Klo wedges soalnya rata sih jadi tetep enak - enak aja, apalagi yg wedgesnya emang nyaman.

      Hapus
  7. Udah lama ga pake heels, sekarang lebih sering pakai flat shoes karena lebih simple. Tapi kalau info dari temen, harus diselingi pakai heels supaya badan ga malas dan bisa tegak saat jalan. Bener ga sih ka Ros?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dev, klo pake flat juga badan bisa tegak jalan kok. Menyelingi dengan heels sebenernya bikin kaki kita bisa untuk toleransi dgn segala bentuk sepatu, jad ngga kaget. Klo kelamaan pake sepatu yang sama trus ganti sepatu jadinya akan ngga nyaman dgn sepatu yang baru.

      Hapus
    2. Iya ya ka Ros, soalnya aku kalo pake heels langsung keringetan banyak gitu di telapak kaki, sampe kaki nyeplos keluar,,, hahahha. BTW banyak banget sepatunya, lucu-lucu banget dech,,,,

      Hapus
    3. Wah, kamu dah periksa - periksa belum, jantung dll. Kalau telapak kaki/tangan suka basah gitu bisa jadi ada masalah dgn jantung, sebaiknya coba diperiksa jg deh. Sepatu masih hitungan jari, blm banyak hihihihi, mudah - mudahan tar bisa nambah lagi ya hahahhahaa

      Hapus
  8. Aku lebih suka make wedges, mba. Dibanding high heels yang lancip karena kakiku gampang capek kalo buat jalan-jalan jauh. hehe. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Ila, kalo high heels emang lebih capek krn kita jinjit trus hihihihi. Tapi memang untuk beberapa kesempatan kelihatannya lebih cantik. Wedges jauh lebih nyaman ya.

      Hapus
  9. Kakkk rossss.... aaaaa ada namakuuuu.
    Kak ros, aku sekarang ud bisa pake haihil lagi dong. Tapi tetep ga mau makenya, aku takut ga seimbang sembari gendong bayi. Lagipula aku kalo lanjalan macem kuda ga dikasi kacamata, liat kanan kiri trus diarahin sama paksu supaya fokus kedepan. Huahahahaha.
    Aku suka pake haihil, sekseh gitu, tapi ya apadaya, ga punya bebisiter jadi kudu ngejar2 bocah. Ga elegan gitu ngejar2 bocah pake haihil, kesannya kaya tante2 gahar main sama anak kecil, padahal anaknya sendiri. Huahahaha.
    Miss you kak ros. Kok vakum sih di grup? Syibuk ya calon manten? Semoga lancar yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai bundaaaaaaaaaaa anak ganteng dan anak cantik hahahahhaha. Janganlah pake high heels dulu, baru lahiran dan gendong - gendong bayi, takut kesandung nanti jadi bahaya. High heelsnya dipake di kesempatan tertentu aja, pas pesta dll yg ngga bawa dedek bayi.

      Jelas nama bunda ada dongggg, kan aku wawancara hahahahahhahah. Pembahasannya berat, aku ngga paham. Utang tulisan masih banyak, aku ngga konsen. Makin deket makin ribet ternyata hahahahhaha.

      Hapus
  10. Udah lama gak berhighheels. Tapi biasanya kupakai di acara2 pesta or resepsi aja sih mbak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba April, dipakai pas event tertentu aja biar makin cantik hihihihi

      Hapus
  11. Sekitar 3 - 4 tahun lalu aku selalu pakai high heels van, dari wedges sampai stiletto. Bahkan aku bisa lari sprint pakai wedges. Tipe kakiku ini flat thin (kebayang gak ya maksudnya?) jadi kalau pakai flatshoes akan kelihatan bengkok telapak kakinya, thats why selalu pakai heels yang bisa menutupi kekurangan kaki. Tapi karna kebiasaan setiap hari pernah kejadian pas aku coba kuliah pakai flat shoes setengah hari kakiku malah keram 3x. Whooaaaa dan karena varises makin kelihatan akhirnya aku mulai sedikit - sedikit belajar pakai sepatu kets. Sekarang udah ga keram lagi malah kebalik ga tahan pakai heels lama2 hahahaaa. But im in love with high boots now. Kalau high heels tinggi ke bawah nah boots kesayangan tingginya ke atas, sama-sama tinggi kan hehhee...
    eehh jadi curcol gini..
    BTW i love your heels, paling suka yg ujungnya runcing, sexy !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau telapaknya flat emang sakit pake flat hiksssss, kamu harus pake bantalan khusus tuh. Boots cakepppp, kan boots juga ada heelsnya dikit, jd keren kesannya fierce banget hihiihi. Ahhh kangen dirimu, long time no see hihihihihi.

      Hapus
  12. Heelsnya kak Roos cakeup cakeup amaaaattt. Aku sih setuju , walaupun sakit tapi bikin yang make berasa lebih cantik. Paalgi kalo bantet kaya aku, heels nolong banget nambah tinggi badan. Hueheheheheeee. Yang mau jadi nganten, udah siap berdiri berjam-jam dipelaminan pake heels belooommmm? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa ajaaa mbaaa hihihihi. Udahhhhh udah pake heels seharian sampe kaki berasa ngga napak lagi hahahahhahahha. I love highheels teteppp yaa mau sakit kayak apa, coz nolong emang hiihihihihii.

      Hapus
  13. Koleksinyaaaa.. :* :*

    aku juga merasa cantik kalo pake high heels, cuma kakiku panjang sebelah, kalo pake high heels pasti yg sebelah kanan heelsnya udah kikis duluan, *syediihh*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohhh itu bisa diakalin pake bantalan di dalam sepatunya mba, jd tingginya sama. Udh banyak kok bantalan yg tersedia untuk masalah seperti itu hihii.

      Hapus
  14. dulu waktu ngantor selalu..high heels, jadinya kalau pas gak pakai berasa rada minder wkwkw
    aneh gitu, gak sepede kalau pakai high heels
    nah, setelah gak kerja kira-kira 10 tahun lalu lah...kok aku pakai high heels berasa gak bisa jalan huhuhuhuhu
    gak kuat gitu, padahal dulu naik turun kopaja aja biasa aja
    naik turun tangga, dll
    faktor U apa krn sudah lama gak pakai ya, ihiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ada perubahan struktur tulang x mba yang bikin kakinya ngga kuat lagi. Ngga diimbangi dengan minum susu dan makan kalsium yaaa huhuhuhu. Naik Kopaja pake heels itu bahaya mba, jangannnn lagi yaaa.

      Hapus

Terima kasih sudah mampir ke www.ROOSVANSIA.com, silahkan tinggalkan pesan atau pertanyaannya. So sorry kalau comment yang berisi promosi website, jualan, dsb akan langsung masuk ke SPAM.

Have a great day.